follow

follow

Jumat, 08 Maret 2019

Untuk harapan,

   Bukannya menjadi sebercak cahaya dalam kegelapan. Kau menjadi secangkir espresso yang terpaksa kusimpan dalam mulut sebelum kuminum dalam satu tegukan. Hitam dirimu kembali menggelapkan hati, pahit dirimu membuatku berkata tidak pada dunia.
Dan hanya masokis tahan tusuk yang berani bertahan denganmu, wahai harapan



Makassar, 12 Maret 2016. Saat berharap masih saya harapkan. Saat berharap masih membunuh. Saat saya belum sadar, berharap kudu selow

Tidak ada komentar:

Posting Komentar