follow

follow

Jumat, 08 Maret 2019

dengan karet dan mesinnya,
dengan bahan bakar dan kegesitannya
dengan pengetahuan dan kemampuan
dengan segala apa yang kau lihat di depan

dirimu mampu mengitari kota yang belum kau tahu
aspal yang asing segera familiar
udara yang kau hisap mulai biasa

lalu kau sadar,
walau kau bisa kemana-mana,
ke tempat, jalan, yang kau inginkan
bukanlah yang benar-benar yang kau damba

walau bebas untuk pergi, nyatanya
kau tak bisa kembali

lalu dalam diam
terpancur air mata
jeritan keras dalam dada

dalam keabstrakan,
betapa ingin kau pulang

hidup bak musik
kau menari saat ia berputar
bukan kau simpan, untuk nanti
lalu terkenang hanya, dalam mimpi


Malang, saat menikmati kota dan kampus baru
27 Agustus 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar