I : Log
Kemana mah kemana aja tapi dengan siapa masih entah.
Mau jalan sendiri atau duduk berdua pasti kau tahu yang mana yang nyaman.
Gelak tawa di kursi belakang, saya yang pakai helm hanya bisa merasakan hawa bahagia. Dan ia menyeruak masuk menghangatkan tubuh.
Kau di kursi samping, senyumanmu lebih dingin daripada ac yang meniup mataku, yang bahkan tak mampu membuat saya mengeluarkan air mata. Tatapanmu sayu, membuatku melayu mau bersandar. Setir saya yang pegang tapi saya ingin kau mengendalikanku.
Perempuan adalah binatang.
Di dalam hutan, cuma sisa-sisa yang kau temui. Bahagia dan tak tergapai bila sudah bertemu. Awas diterkam.
Candaan tak jelas, memberi penjelasan bahwa kau bahagia. Saya bahagia bila kau bahagia. Tidak peduli mau berkendara atau jalan kaki asal kau ada di dekatku.
Bau asap yang lengket denganku tak terlalu kau hirau. Demikian saja saya senang. Kau menerima. Kemudian membuang. Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Bangsat memang
Selalu saja menikmati hidup yang sudah lewat.
Karena yang sedang dituju adalah awang-awang. Asa dalam masa masih terjaga dan tersimpan, sampai kau datang bila masih ingin bersama.
Tolong saya.
II : log
Saya tidak mengetahui mati. Hanya menikmati.
Binatang hidup atau karkasnya, sama-sama indah.
Perempuan adalah binatang.
Kau hidup atau mati?
Tolong jangan rusak saya.
Saya ingin hidup tenang. Walau hajatku ada padamu, tapi
saya ingin hidup tenang. Walau tanpamu.
Nanti hasrat yang kudus, murni untuk menjaga, hanya
merusak, saya dan kau.
Perempuan adalah binatang.
Sayang sekali, saya terlanjur sayang.
30 Maret 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar