Terperosok dalam rayuan
Bukan berarti tak bisa kembali
Berdiri diatas kaki
Tegap menggendong badan dan pikiran
Ideologimu hanya satu-satunya
Gaib rupanya, di dalam kepalamu
Melayangkan pandangan pada dunia
Apa guna, gaib rupanya
Ayo! Jangan berdiam diri
Walau kau sendiri, meratapi,
Jangan congor! Kemarin telah tiada
Hari esok pun menanti
Namun hati-hatilah berbicara
Sanubari orang bisa berkata
Lain daripada kau, aturan
Bisa membuatmu kembali terperosok
Dan kau kalah, di khalayak manusia
Kawan kau lengah, kau lalai
Hidup tak semudah bicara
Karena mulut dijaga norma
Makassar, 13 Maret 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar