Ha ha ha mantap benar, setan
Pecah lutut pecah hati
Bertepuk sebelah tangan
Cacat pula sebelah kaki
Cih! Perih di kaki tak seberapa
Perih di dada, itulah di dunia
Sakit paling mujarab yang ada
Untuk kebohongan yang kau lontar
Azab datang, azab menanti,
Apalah artinya, kita jua yang kena,
Tersiksa, melaini kejujuran
Berhati kepada paham kesalahan
Ya! Saatnya aku kembali
Pada jalannya yang diberkahi
Biar badan serasa nyeri, mati
Tiada kata terlambat untuk nanti
Kecuali, kau menekan
Sampai batas berhenti,
Dan melampauinya...
Menyesal pun tiada jua
Hahahahah biadab!
Setan benar kau wahai azab
Apakah kau sudah selesai
Atau baru mau dimulai?
Makassar, 17 Maret 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar