Kuceritakan pada kalian isi lemariku
Aku punya banyak baju..
Baju-baju yang kukenakan saat berjalan bertemu orang2. Baju yang kuhiasi dengan renda-renda keramahtamahan yang usang dan murahan. Dibeli dengan harga yang tak seberapa demi untung bagi diriku
Baju-baju yang kugunakan saat sendiri, baju yang menunjukkan bagaimana kelak kuharap aku akan menjadi, dihiasi sablon hitam kelam namun dalam penuh mimpi, dengan jargon-jargon penuh ego dan ambisi.
Namun terlipat rapi tak tersentuh. Ditaruh di pojokan dan lipatan paling bawah diantara yang lain. Tak pernah kuambil.
Baju-baju yang sering kuambil hanyalah yang paling atas. Yang paling sering kupakai adalah baju-baju sebagai wajah yang orang-orang inginkan, harapkan dari aku sebagaimana dunia mengizinkan.
Yang selalu terkena noda-noda kehidupan, tetapi pula akan hilang lagi setelah tercuci oleh pembersih jiwa, cap pelarut lara,
Tetapi yah, kotor-kotor lagi akhirnya.
Tibalah saatnya aku harus merantau. Menjauh dari lingkungan yang telah hapal dengan semua pakaianku. Terpikirlah membawa baju-baju spesial namun murahan tersebut.
Namu yang kubutuhkan adalah baju baru. Baju-baju yang sudah usang, terasa gatal bila melekat pada badanku.
Maka telanjanglah aku, selama perjalanan, baju-baju baru tersebut terajut dan terjahit dengan sendirinya. Terlipat rapih di koperku.
Maka penuhlah koperku. Dengan baju-baju baru yang tak sabar akan ku kenakan. Menumpuklah mereka di lipatan paling atas,
Diatas baju-baju yang taburkan rasa sentimen, yang penuh dengan mimpi-mimpi yang belum teraih, karena tak ada yang tak suka menjadi diri sendiri.
27 Mei 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar