follow

follow

Jumat, 08 Maret 2019

hingga mampus menembus jantungmu
sampai lupus harapan dada terelus
layak tikus mengerat gabus
hingga bunyi mencicit pangkat dua

kutembus apa yang tak mungkin
kudobrak jiwa-jiwa tradisional mereka
kurombak doktrin yang tlah berumur
kudaki dan ku berpijak pada gunung
pada gunung kemustahilan

dalam gapaian namun tak bisa diraih
dalam penglihatan tapi buta jua
dirasakan tetapi hampa
dinding es penuh dusta ilusi yang fana

putus asalah aku bercucuran airmata
menyakiti bentuk fisik dari tubuhku
agar kesengsaraan mental tak seberapa
agar biasa terhadap tekanan, kegilaan

kemunafikan
apakah aku terhadap dia
terhadap keluarga?
terhadap norma?
terhadap agama?

atau terhadap,
diriku sendiri?



11 Juni 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar