saat pemuda itu mencari kayu bakar, kakinya terantuk sesuatu. bawaannya berserakan ditanah.
"aduh!! apa itu?!?!" sambil mengerang kesakitan pemuda itu melihat ke
sekelilingnya.
"akar tua jelek!! tua bangka!!" sembari melihat bahwa akar itu patah saat pemuda itu terantuk.
lalu ada seorang perempuan paruh baya melihat pemuda itu ingin melempar akar itu saking kesalnya.
"hei!!! jangan dilempar!!"
"memangnya ada apa?" kata pemuda itu kebingungan.
"aku ingin membuat ramuan dari akar itu. yang sudah tua bangka." kata perempuan itu penuh harap.
"ambillah ramuan peredam sakit ini"
"terima kasih banyak!!! ini saya ihklas kok untuk memberikan akar ini. kaki saya sakit karena terantuk akar ini." si pemuda itu berterima kasih
lalu si pemuda itu meminum seteguk dari ramuan yang dikemas dalam botol bekas sirup itu.
"wah.. berhasil!! sekali lagi terima kasih ya.." si pemuda ingin bertererima kasih lagi tapi perempuan itu sudah hilang entah kemana.
saat menjual kayu bakar di desa ada ibu-ibu memanggil pemuda itu
"nak!! sini sebentar... saya butuh ramuan itu.. suami saya tempo hari patah tulang tapi sakitnya seperti disiksa dalam kubur. ini saya berikan sepeda ibu buat ananda.." kata ibu itu sambil terengah-engah
"silahkan saja bu saya juga tidak terlalu butuh kok... dan terima kasih juga atas sepedanya ya bu." dengan sopan santun dia menerima sepeda yang ibu itu berikan.
"alhamdulillah... hanya akar jadi sepeda ya!!! sepertinya sepeda ini berkisar 300 ribu karena tuanya" gumam si pemuda itu.
saat berjalan pulang dia menjual sepeda itu ke kolektor sepeda. sang kolektor sepeda pun kaget.
"kamu dapat dari mana sepeda ini?"
"ini sebetulnya bayaran dari seorang ibu untuk ramuan peeda sakit yang saya dapat dri seorang pembuat ramuan di hutan" jelas pemuda itu panjang lebar ke si kolektor
"sepeda ini sudahd dicari-cari oleh banyak orang!! kisarannya sekitar 5 juta rupiah."
"si pemudalangsung menjual sepedanya dan dapat 5 juta.setengah dia sembunyikan dan setengahnya lagi di tenteng jikalau ia ingin beli sesuatu.
dan ada seorang tukang palak dipinggir desa mengancam pemuda itu untuk menyerahkan uangnya
"nih ambil saja kalo mau." kata si pemuda enteng tanpa beban. tukang alak itu langsung kabur dan menghilang dibalik hiruk-pikuk desa..
ada seorang kakek terpana oleh tingkah laku si pemuda miskin.
"kamu sudah miskin tapi masih memberikan yang seharusnya milikmu." kata si kakek protes
"itu hanya setengah dari akar tua bangka saja kok. setengahnya masih ada sama saya"kata pemuda itu riang.
Saat ini orang lupa saat datang kedunia ini tanpa apa-apa dan masih bukan siapa-siapa. lupa hidup ini milik siapa dan hanya sebentar.semua bukan khak milik kita yang bisa dibawa ke akhirat..
memang dari sana manusia suka lupa kepentingan dan kewajiban. contoh jadi seorang ketua. jika kewenangan seorang ketua kita lupakan dan melebihi batas maka akan ditarik lagi.betul? dan kaya juga contoh lain.kita sibuk mengumpulkan harta.menabungnya tapi tidak jelas kapan dipakainya.
seperti di al-qur'an surah al-baqarah ayat 155-156 yang bunyinya:
"dan sungguh Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dam buah0buahan. Dan berikanlah berita gembira pada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "innalillahi wa inna ilayhi raji'un".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar